Judul Film : SuckSeed (Huay Khan Thep)
Country : Thailand
Rilis : 20 April 2011 (Indonesia)
Director : Chayanop Boonprakob
Writer : Chayanop Boonprakob, Thodsapon Thiptinnakorn
Stars : Jirayu La-ongmanee, Pachara Chirathivat and Nattasha Nauljam
Genres : Komedi
Durasi :120 menit
Sinopsis
Film ini bertema tentang mimpi remaja, persahabatan,
percintaan yang disajikan dalam
musikalisasi lagu-lagu rock populer. Pada film ini juga ditampilkan
potongan-potongan akting beberapa musisi terkenal yang membuat film ini semakin
jenaka dan unik. Latar belakang tempat yang dipakai sepanjang film ini sangat
sederhana yang justru membuat film ini begitu lugas menggambarkan kehidupan
remaja di wilayah pinggiran Thailand.
Cerita berawal dari sebuah kelas seni musik di sekolah
dasar. Satu persatu murid menunjukan kemampuan menyanyinya. Sampai pada giliran
Ped (Jirayu La-ongmanee) yang tidak memiliki minat pada musik akhirnya hanya
berdiri diam di depan kelas. Ern (Nattasha Nauljam) teman sekelas Ped yang pada
saat itu duduk di bangku tepat di depan Ped berdiri berusaha membantu dengan mengucapkan
sebuah lirik lagu rock. Ped yang memang tidak tahu tentang musik akhirnya
mengikuti Ern dengan meneriakan lirik-lirik yang diberitahukan padanya. Adegan
memalukan ini ternyata justru membuat Ped ingin mengenal Ern lebih dekat.
Ern mempunyai kecintaan yang besar pada musik. Karena
keluarganya mempunyai sebuah toko musik tidak heran dia sudah begitu mengenal
dengan yang namanya musik. Sejak kejadian memalukan yang dialami Ped di
pelajaran seni musik, Ern mulai berbagi kecintaannya pada musik. Dia pun tak
ragu untuk meminjamkan kaset lagu rock yang gagal dinyanyikan oleh Ped.
Ped mulai yakin perasaan sukanya pada Ern bertekad
untuk menunjukannya dengan memberi kaset yang berisi rekamana suaranya dengan
menyanyikan lagu rock yang sempat gagal dia nyanyikan pada kelas seni musik. Malam
harinya Ped pergi menuju toko musik milik keluarga Ern. Sampai di sana ternyata
toko sidah tutup. Pantang menyerah, Ped berusaha menelpon rumah Ern. Sayang,
bukan Ern yang menjawab telepon dari Ped, tapi justru dia kena marah ayah Ern
karena menelpon malam-malam. Alih-alih memberi tahu namanya pada ayah Ern,
karena ketakutan dia justru mengaku bernama Kung, yang tidak lain adalah nama
sahabat Ped di sekolah.
Esok harinya di sekolah beredar gosip bahwa Kung (Pachara
Chirathivat) naksir Ern karena semalam dia menelpon ke rumah Ern. Jelas cuma
Ped satu-satunya orang yang tahu bahwa gosip itu tidak benar. Tapi dia hanya
memilih diam apalagi setelah melihat reaksi marah Ern kepada Kung. Erna marah
pada Kung karena sudah berani menelponnya malam-maam dan membuat teman-teman di
sekolah menggodanya.
Sebenarnya Ped ingin mengaku kejadian yang sebenarnya
tapi ternyata hari itu rupanya menjadi hari terakhir Ern di sekolah itu. Karena
dia dan keluarganya akan pindah ke Bangkok.
…
Tiba pada masa SMA, Ped dan Kung masih saja satu sekolah.
Suatu hari di sekolah mereka kedatangan murid baru. Murid baru itu tidak lain
dan tidak bukan adalah Ern. Pertemuan kembali mereka bertiga ini dibuka dengan
obrolan mengingat kejadian-kejadian konyol ketika mereka masih SD dulu.
Kung yang pada awalnya ingin membentuk sebuah band
dengan Ped dan Ex karena selalu merasa kalah pada saudara kembarnya (Kay,
leader band sekolahnya) setelah bertemu Ern dan terpesona pada pandangan
pertama akhirnya merubah niatnya untuk membentuk band. Dia mantab untuk membentuk
sebuah band bukan lagi untuk bersaing tapi untuk mendekati Ern. Ped yang memang
pendiam dan cenderung tunduk pada dominasi sahabatnya, Kung, selalu ikut-ikut
saja dan mendukung apa yang Kung lakukan. Apalagi setelah sekian lama dia tak
menyangka akan bertemu lagi dengan Ern.
Ped, Kung, Ex dan Ern bersama-sama membangun sebuah
grup band. Namun cerita mengalir tidak hanya dengan kejenakaaan tokoh tapi juga
diwarnai dengan kisah cinta segitiga antara Ern, Ped dan Kung. Ped yang selalu
diam, masih juga membisu soal rasa sukanya pada Ern bahkan sahabatnya, Kung,
pun tidak tahu tentang hal ini. Berbeda dengan Kung, dia yang penuh spontanitas
tanpa ragu menyatakan rasa sukanya pada Ern, namun sayangnya di ditolak.
Ped yang sudah menyerah dan mengalah karena tahu
sahabatnya menyatakan rasa pada Ern jelas tidak menyangka kalau Kung justru
ditolak oleh Ern. Lepas penolakan Ern terhadap Kung, jelas membuat Kung marah.
Tanpa pikir panjang, Ern dia keluarkan dari band. Tujuan band pun berubah
menjadi pelampiasan laki-laki yang patah hati. Meski tanpa Ern band mereka yang
mereka beri nama “Suckseed” itu tetap berusaha mengikuti ajang lomba band “Hotwave”
dengan membuat lagu rock yang bercerita tentang patah hati.
Sejak Ern tidak bergabung dengna band Kung, Ped justru
lebih sering menemui Ern. Pernah suatu malam Ern menelpon Ped dan menanyakan
apakah Ped menyukainya, tapi Ped malah menjawab tidak. Menyesal dengan
jawabannya, Ped langsung meluncur ke rumah Ern. Di sana dia menceritakan
tentang kesalahpahaman tentang telepon ketika mereka masih SD dulu bahwa saat
itu dia berniat memberikan kaset dengan rekaman suaranya. Ped pun bilang kalau
di amenulis lirik cinta untuk Ern yang pada saat itu langsung Ern buatkan
melodinya. Malam itu keduanya pun saling mengakui rasa suka masing-masing.
Jalan cerita selanjutnya pun sangat mudah ditebak. Ped
menyembunyikan hubungannya dengan Ern dari Kung karena takut menyakiti perasaan
Kung yang sedang patah hati. Meski begitu balutan komedinya cukup segar dan
bisa membuat ketawa.
Hubungan persahabatan Ped dengan Kung maupun
percintaaan Ped dengan Ern berjalan dengna baik. Sampai pada hari-H penampilan
mereka di lomba band “Hotwave”. Band Ern yang bernama Arena dimana salah satu
anggotanya adalah saudara kembar Kung ternyata membawakan lagu yang diciptakan
Ped untuk Ern. Ped tidak tahu tentanghal ini sebelumnya. Tentu Kung lebih kaget
lagi, dia tidak merasa dikhianati sahabatnya. Puncaknya pada saat mereka tampil
di panggung Kung urung menyelesaikan lagunya. Dia justru memilih pergi meninggalakan
teman bandnya.
Sejak kejadian di ajang lomba band “Hotwave” sampai
kelulusan hubungan Ped—Kung dan Ped—Ern semakin renggang. Dengan alasan tidak
mau merusak persahatannya dengan Kung, Ped memutuskan hubungannya dengan Ern.
Tapi malangnya Ped dan Kung tidak pernah bicara lagi sejak itu.
…
Sejak lulus SMA, Ped, Kung dan Ern tidak pernah
bersama-sama lagi. Ped dan Kung tidak pernah melanjutkan karir band mereka.
Hanya Ern bersama Kay di Band Arena yang akhirnya berhasil membuat album dan
menjadi cukup terkenal. Melihat sampul album The Arena dengan foto Ern
diterpajang di sana menimbulkan keberanian Ped untuk kembali bertemu Ern di
acara reuni SMA mereka.
Di acara reuni SMA, Ped juga bertemu kembali dengan
Kung. Di sini dia ingin memulai lagi berbicara dengan Kung. Karena ternyata
reaksi Kung masih dingin, Ped nekat naik ke atas panggung danmulai menyanyikan
lagu rock yang pernah diciptakan oleh bandnya, Suckseed. Pada awalnya Kung
berjalan menjauhi panggung, penonton akan dibuat mengira bahwa hati Kung sudah
mengeras terhadap sahabatnya itu. Tapi ternyata Kung justru mengambil gitar
dari Kay dan berlari menghampiri Ped dan mulai bernyanyi bersama. Semua yang
ada di acara itu pun dibuat terharu dengan persahabatan mereka. Lalu pda akhir
film diceritakan Ern, Ped, Kung dan Ex kembali membentuk band Suckseed.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar